Minggu, 03 Januari 2016

Seni Budaya Membatik

A.) Pengertian Batik 

1. Pengertian Batik 

adalah gambar pola ragam hias atau lukisan ekspresif pada kain yang dibuat dari bahan lilin (malam) dan pewarna (naphtol), menggunakan canting, dengan teknik rekalatar. Jadi, membatik adalah kegiatan mewarnai kain dengan membuat motif tertentu dan diproses melalui pelilinan dengan alat yang disebut canting.


Ada beberapa jenis batik berdasarkan teknik pembuatannya, yakni :

A.) Batik tulis

Batik tulis dibuat dengan cara manual artinya seseorang menuliskan atau melukiskan cairan malam pada kain sesuai dengan motif yang diinginkan dengan tangan satu persatu.

B.) Batik cetak

Batik cetak dibuat dengan teknik cetak. Alat cetak/ stempel ini digunakan sebagai pengganti canting. Batik stempel juga dikenal dengan batik cap.

C.) Batik Jumputan

Batik jumputan dibuat dengan teknik celup ikat. Batik celup ikat perintangnya adalah tali, karet gelang atau rafia sebagai pengikat. Setelah mengikat kain dengan pengikat tertentu misal karet gelang kemudian dicelupkan ke pewarna.

D.) Batik Prada

Batik prada adalah jenis kain batik yang dilapisi dengan warna emas. Batik prada sangat berkembang di Palembang, Jawa Tengah, dan Bali. Kain prada biasanya dipakai untuk bahan kostum tari dan pakaian adat tradisional.

E.) Batik cap

Batik Cap adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga mirip dengan stempel).motif pada batik cap biasanya tidak terlalu detail dan warna batik lebih mengilap. cap biasanya digunakan pada industri kerajinan batik berskala besar.proses pembuatannya tidak terlalu lama hanya memakan waktu 2-3 hari

2. Motif Batik

Ragam hias/motif batik adalah susunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang atau ruang, sehingga menghasilkan suatu bentuk yang indah..
Ragam hias batik dapat dibedakan menjadi tiga motif, yakni :

  1. Motif Geometris
    Motif geometris adalah motif yang mempunyai ciri berulang menurut bentuk,bidang segi empat,lingkaran,jajargenjang atau belah ketupat sehingga proses pembuatan motif geometris menggunakan alat-alat ilmu ukur dan hasilnya terukur. yang termasuk ke dalam golongan motif geometris adalah motif banji,motif ganggong,motif ceplok,motif nitik,motif kawung dan motif lereng(lerek)
  2. Motif Nongeometris
    Motif nongeometris adalah motif yang bebas tak terukur dan pembuatannya tidak menggunakan ala-alat ukur, golongan ini meliputi motif-motif batik yang disebut motif semen,motif tepi(pinggir) dan isen motif.
  3. Motif Benda Mati berupa awan, air, angin, api, gunung, matahari, dan batu.


  Beberapa motif batik yang banyak ditorehkan diatas kain sehingga nampak lebih indah dan berkualitas antara lain :

-Sida Mukti                     - Sida asih  
-Kawung                         -Parang kusumo
-Pringggondani               -Truntum
-Cuwiri                            -Keraton
-Saudagaran                  -Sekar jaggad

Motif Batik Parang                         Motif batik parang rusak :      

     

 Motif batik sawat :

   


Udan liris :                                          Motif Batik kawung :           


      

Motif Batik Truntum :

 


Di Pulau Jawa motif batik dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yakni :

A. Motif Batik Keraton

Batik keraton adalah batik yang tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan masyarakat keraton, khususnya keraton di Jawa Tengah. Ragam hias batik keraton dibuat atas dasar filsafat kebudayaan Jawa yang mengacu pada nilai-nilai spiritual dan pemurnian diri. Batik keraton cenderung bernuansa tertib, namun sarat dengan nilai dan makna spiritual, serta perlambang alam semesta.

B. Motif Batik Pesisiran

Batik pesisiran adalah kain-kain batik yang yang berasal dari luar benteng keraton. Batik pesisiran berkembang alami menurut kreativitas seniman di suatu daerah. Bentuk gambarnya lebih bersifat naturalis. Warna-warna yang dipakai adalah biru, merah, kuning, dan cokelat. Batik pesisiran yang terkenal adalah batik dari Tuban, Gresik, Madura, Sidoarjo, Lasem, dan Cirebon.

3. Bahan dan Alat Batik

A. Bahan Batik

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membatik yaitu: (1) Mori. (2) Malam. dan (3) Napthol. Napthol adalah pewarna yang digunakan untuk membatik. Warna yang sering digunakan dalam membatik adalah biru, cokelat, merah, kuning, dan hitam.

B. Alat Batik

Alat-alat untuk membatik terdiri dari :
(1) Gawangan : tempat untuk meletakkan kain yang akan kita baik,umumnya terbuat dari kayu atau bambu.
(2) Canting : Alat untuk membatik terbuat dari tembaga ujungnya menyerupai paruh burung.
(3) Wajan / panci dan kompor kecil : untuk melelehkan malam
(4) Larutan pewarna , biasa disebut wedel atau tom.
(5) Kain (Katun,Mori atau Sutra)

Canting



                             Wajan / panci :                          



Kain :


Larutan Pewarna :



4. Pola Rancang Batik

Desain batik yang kita buat adalah berdasarkan ragam hias Nusantara, yaitu menggambarkan manusia, tumbuhan, hewan, dan lingkungan alam sekitar kita. Pada bagian ini kita akan belajar menggambar desain batik konstruktif dan desain batik nonkonstruktif. Pada batik konstruktif, unsur garis sangat menonjol, misalnya : motif batik parang rusak dan motif kawung. Sementara batik nonkonstruktif cenderung bermotif dekoratif, irama garis, komposisi, dan pewarnaan, misalnya : motif batik sido mukti dan motif lung-lungan.

5. Membuat Batik 

A.) Tahap Perancangan

Berikut ini adalah langkah-langkah membuat batik tulis.

1) Corak

Siapkanlah pola ragam hias dari corak tekstil Nusantara, kemudian salinlah pola tersebut di atas kertas. Tentukan pula warna yang akan dipakai untuk mewarnai corak tersebut.

2) Bahan dan alat

Tentukan pula bahan dan alat yang diperlukan. Bahan dasar tekstil harus sesuai dengan teknik yang akan digunakan. Untuk teknik pencelupan dingin diperlukan kain yang terbuat dari serat alam seperti katun, rayon, atau sutra. Pencelupan dingin menggunakan pewarna sintetis sepertti napthol, rapid, dan indigosol. Sebagai bahan perintang digunakan malam atau parafin. Alat utama yang diperlukan untuk teknik batik tulis adalah canting atau kuas. Selain itu, perlu disiapkan wajan dan kompor untuk mencairkan malam.

B.) Tahap Pembatikan

Sebelum pola batik diterapkan, kain yang akan dibatik dicuci terlebih dahulu dengan sabun. Tujuannya untuk melepaskan zat kimia yang menempel pada kain, sehingga kain dapat menyerap warna dengan baik. Kemudian disiapkan kompor dan wajan yang berisi malam. Kain yang akan dibatik harus kering dan permukannya licin. Untuk mempermudah membatik, kain tersebut digantung pada gawangan.
1.) Pertama kali kita buat pola yaitu membuat gambar dengan menggunakan pensil kedalam kain putih.
2.) Panaskan lilin/malam dalam panci dengan kompor kecil.mulailah kita menggunakan canting untuk menggunakan malam yang sudah cair untuk melukis, engikuti pola yang sudah digambar tadi.
3.) Sebelum memulai pewarnaan, kita tutup dahulu bagian yang akan dipertahankan warna putih atau tidak berwarna seperti warna awal kain,dengan cara menutup dengan malam pada bagian yang kecil menggunakan canting dan pada bagian lebih besar bisa menggunakan kuas.
4.) Tahap pewarnaan pun dimulai setelah penutup beberapa bagian tadi dengan malam selesai. kain tersebut kemudian dimasukkan kedalam pewarna. setelah warna yang dimaksud telah meata kemudian dijemur hingga kain kering.
5.) lanjutkan dengan proses pewarnaan kedua. namun sebelumnya beberapa bagian yang sudah sesuai dengan warna yang diinginkan pada pewarnaan pertama ditutup dengan malam seperti pada langkah ketiga. setelah selesai dimulai pencelupan untuk warna berikutnya.
6.) untuk proses berikutnya adalah kita menghilangkan lilin atau malam yang dipakai untuk menutup beberapa bagian tadi dengan mecelupkan kedalam air panas di atas tungku.
7.) setelah semua lilin atau malam larut dalam air panas tersebut, kain yang telah mendapat dua warna tadi dijemur atau dikeringkan. kemudian kembali dilakukan proses penutupan atas hasil pewarnaan pertama dan kedua tadi dengan malam, sama seperti langkah ketiga.
8.) Proses menutup dan membuka lilin atau malam seperti langkah ketujuh tersebut bisa dilakukan berulang kali sesuai dengan banyaknya warna serta kompleksitas motif yang diinginkan.
9.) Langkah selanjutnya adalah merebus kain yang telah berubah warna. tujuannya untuk menghilangkan lapisan lilin agar motif yang tergambar terlihat jelas.
10.) Proses akhir yaitu mencuci kain batik tersebut kemudian mengeringkannya.bahan siap untuk dipakai dan digunakan.

Nah Telah selesai pengetikan tentang Seni Buda Membatik , Aneka Ragam Motif-Motifnya , Dan Jenis-Jenis batik ,, Trimakasih telah berkunjung :) ... Salam Kreatif Anak Muda Indonesia :)

_______________________________________SANDHI DWI WIDYANTORO____________________________________

 Hidup adalah kata yang harus dibuktikan, waktu yang tak boleh dilalaikan, dan proses yang harus dinikmati. Tak ada kata takut, menyerah, apalagi berhenti dalam menemukan yang terbaik. Satu-satunya yang bisa menghentikan hidup adalah ketika Tuhan berkata "Waktunya Pulang".

______________________________________________________________________________________________________

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan komentar kalian dibawah ini :)
Saya sangat mengharapkan komentar kalian ^_^